Miss Indonesia Vania Larissa Siap Blusukan di Kolong Jembatan

[Luiwing]

 

 

 Vania Larissa Miss Indonesia 2013 telah berkunjung ke kantor Harian Surya (Tribunnews.com Network) Rabu (17/5/2013).

Dalam kunjungannya ke Surya yang diterima para pimpinan Surya, Vania meminta restu untuk mengikuti ajang Miss World 2013 yang diadakan di Bali pada bulan September mendatang dan Indonesia sebagai tuan rumah.

"Kita mulai start tanggal 4 September hingga 25 September, jadi satu bulan ajang Miss World diadakan di Bali dan berkunjung ke pulau-pulau di Indonesia," tukasnya.

Sebagai tuan rumah, gadis kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, 18 November 1995, mempunyai waktu lima bulan untuk mempersiapkan diri.

"Di ajang Miss Indonesia kemarin sebagai persiapan kecil untuk menuju Miss Wolrd, kita masih ada 5 bulan untuk menggali lagi," ujar gadis yang pernah mengikuti  Indonesia's Got Talent tahun 2010.

Vania Larissa sebagai wakil resmi Indonesia pun akan dipersiapkan diri secara matang untuk menghadapi kompetisi yang akan digelar selama 25 hari nantinya.

Kita tahu Vania bukan wajah baru bagi pemirsa televisi di tanah air. Penyanyi seriosa dan pianis kelahiran Pontianak ini pernah menjadi bintang sebuah acara pencarian bakat di televisi.

"Yang membedan miss world dengan pigeon yang lain sangat banyak. Miss world bukan kecantikan semata tapi membrikan tujuan terbaik buat negara dan masyarakat, terutama memperkenalkan dunia pariwisata," terang Vania yang pernah merilis album Damai BersamaMu bersama dengan Agnes Monica, Ruth Sahanaya, Once, Mike Mohede, Sammy Simorangkir, Rio Febrian, Ari Lasso, Maria Shandi.

Dengan mengenakan gaun warna coklat, gadis berumur 17 tahun dan mempunyai tinggi badan 171 ini sangta yakin dia bisa masuk 10 besar nantinya.

"Kami akan memberikan yang terbaik pokoknya," ujar Mahasiswi University of Seattle, AS sambil tersenyum.

Vania berjanji akan blusukan di kolong jembatan guna memberikan motivasi, bimbingan kepada kaum wanita serta belajar kepada anak-anak.

"Saya akan ke kolong-kolong jembatan, disana kita nanti bisa berinteraksi dengan warga, baik ibu-ibu dan warga untuk memberikan pembekalan serta memberikan pembalajaran bagi anak-anak," cetus Mahasiswi University of Seattle, AS.